Pages

Ladang

"Pun tak akan kusiram terlalu berlebihan agar tidak busuk"


Seperti selimut hitam tebal yang dihamparkan, malam dengan sigap mengambil alih peran...
Ah malam ini kubiarkan jari jari ini berkencan dengan senar senar gitar. Setidaknya kemesraan mereka menghasilkan harmoni indah menurut pendengaranku sendiri. Aku memang sedikit tidak ramah, hanya menatap datar malam, kosong. Yah terkadang kekosongan menjadi hal yang baik bagiku, aku lebih nyaman mengisi sebuah kekosongan dengan sesuatu dibanding harus merpikan ke"ada"an atau menambahkan sesuatu yang pas pada sesuatu yang telah ada. Ah sudahlah, sepertinya jari jariku semakin mesra dengan senar senar gitar. 

Aku memang benar benar sedang tidak berniat melakukan apa pun,...
Aku tidak membalas senyum bulan malam ini, aku tidak membalas sapa bintang malam ini, aku bahkan hanya menatap datar malam...
Aku adalah petani, yang membiarkan ladangnya ditumbuhi ilalang dan rerumputan. Sejak waktu itu, terakhir kali aku menyebarkan bibit bibit bunga indah di ladang ini, merawatnya dari hari ke hari, tapi tak pernah mendapatinya mekar. Aku bukan petani yang tidak pernah lelah, terkadang aku selalu benar benar berharap bunga itu mekar dengan indahnya, menghias indah ladang ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Menari

Sekali lagi, cahaya mentari kembali tergerus...

Menyisakan selimut malam, menghadirkan kelam...
Tidak, tidak pernah terucap janji, tidak pernah terukir kepastian
Akan kembalinya esok...

Tidak pernah ada jaminan, lukisan indah jingga yang tergantung di megahnya mega
Dalam gagah tahta mentari akan kembali terpercik...
Tidak pernah ada kepastian kilatan silau mentari akan hadir lagi di pelupuk netra...
Tidak pernah ada janji alam akan menampilkan kembali indah tarian bayu...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Jika Saatnya

Jika saatnya kau akan mekar bahkan jauh lebih indah dari bunga bunga musim semi...

Jika saatnya kau akan menghiasi hidup bak bintang bintang yang tergantung di langit...
Jika saatnya kau akan menjadi arus sungai yang jernih yang menemani daun ini sampai ke hilir...
Jika saatnya kau akan bersinar bak mentari yang menjaga hari...
Jika saatnya kau akan menopang indahnya pohon bak akar yang tak pernah ingin dipuji...
Jika saatnya kau akan menjadi angin yang menyejukkan musafir dan menggoreskan senyum di wajahnya...
Jika saatnya kau akan menjadi hujan yang melegakan dahaga gurun pasir...
Jika saatnya kau akan kuikat dalam ikatan resmi pernikahan dalam Ridho-Nya...
Maka bersabarlah cinta...
Jangan pernah jenuh untuk menanti, karena aku pun tak akan pernah lelah untuk mencari...



Fatamorgana

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SKENARIO

"Bahkan tiap detik bentuknya sudah merupakan kehendak-Nya"


Sore ini hujan kembali meredakan dahaga kota ini, Yogyakarta...
Kalau berlari mungkin aku sudah mengelilingi kota ini puluhan bahkan ratusan kali, ya pemikiran yang mengganjal ini terus kupikirkan entah sudah berapa lama...
Sial, memang nampaknya pemikiranku sendiri yang membuatnya jadi ribet. Aku justru menambah ruwet ikatan tali pemikiran ini, mencoba melepaskannya tapi justru semakin terikat. Terlalu bingung untuk memilih simpul mana yang tepat. Simpul skenario ini memang belum bisa kupahami, jalan ini memang belum lama kujajaki...

Bahkan seharusnya aku sudah menyadarinya sejak pertama aku mulai memilih jalan ini, tapi aku sendiri yang sempat berpikir mengubah arah jalan ini...
Terkadang kembali bukan pilihan utama saat kau sudah melangkah terlalu jauh kedalam jalan yang kau pilih tapi bukan itu yang membuatku memilih untuk tidak pernah kembali...
Aku terus melangkah karena memang aku merasa sudah begitu yakin pada jalan ini,.. Jalan yang menghadirkan banyak suasana baru padaku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS