"Pun tak akan kusiram terlalu berlebihan agar tidak busuk"
Seperti selimut hitam tebal yang dihamparkan, malam dengan sigap mengambil alih peran...
Ah malam ini kubiarkan jari jari ini berkencan dengan senar senar gitar. Setidaknya kemesraan mereka menghasilkan harmoni indah menurut pendengaranku sendiri. Aku memang sedikit tidak ramah, hanya menatap datar malam, kosong. Yah terkadang kekosongan menjadi hal yang baik bagiku, aku lebih nyaman mengisi sebuah kekosongan dengan sesuatu dibanding harus merpikan ke"ada"an atau menambahkan sesuatu yang pas pada sesuatu yang telah ada. Ah sudahlah, sepertinya jari jariku semakin mesra dengan senar senar gitar.
Aku memang benar benar sedang tidak berniat melakukan apa pun,...
Aku tidak membalas senyum bulan malam ini, aku tidak membalas sapa bintang malam ini, aku bahkan hanya menatap datar malam...
Aku adalah petani, yang membiarkan ladangnya ditumbuhi ilalang dan rerumputan. Sejak waktu itu, terakhir kali aku menyebarkan bibit bibit bunga indah di ladang ini, merawatnya dari hari ke hari, tapi tak pernah mendapatinya mekar. Aku bukan petani yang tidak pernah lelah, terkadang aku selalu benar benar berharap bunga itu mekar dengan indahnya, menghias indah ladang ini.
Read Users' Comments (0)