Pages

"Back"

Senja, begitu aku kerap memanggilnya, seorang teman yang tak pernah lelah menemani mengenang banyak hal dan mendengar tiap ocehanku. Apa? ayolah jangan bercanda, jangan tanyakan dalam sekian banyak hal yang kukenang itu ada kau disana atau tidak. Maksudku itu bukan pertanyaan bukan, jika jawabannya sudah sangat jelas.
Kopi, itulah nama panggilan yang kuberikan untuk temanku yang lain, seolah kerap membisikkan ide ide cemerlang untukku dengan syarat aku menemaninya hingga larut atau entahlah justru aku yang kerap memaksanya menemaniku tetap terjaga....
Beberapa yang lain lebih memilih untuk tidak kupanggil dengan nama apapun, mungkin mereka lebih senang dengan panggilan "sobat" atau "teman" yang kerap kulontarkan untuk mereka.

Yah, saat ini aku sedikit merindukan temanku yang lain, entahlah sampai beberapa hari lalu dia masih kerap berkunjung bersama senja seolah menjadi kristal air matanya yang turun menyapaku langsung dalam sentuhan lembut namun terkadang juga pilu...
Aku merindukan nyanyiannya, nyanyian yang kata mereka,"hanya bisa didengar oleh mereka yang merindu pun sedang dalam pilu", entahlah aku tidak pernah berani menanyakan langsung kebenarannya pada mereka. Bukan masalah apapun, hanya sedikit berspekulasi akan timbulnya pertanyaan pertanyaan yang mungkin akan mereka lontarkan untukku jika aku bertanya tentang hal semacam itu. Ya mungkin ada beberapa pertanyaan yang aku bahkan tidak pernah ingin menjawabnya...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS